SUMBAR, - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan potensi gempa ringan masih berkemungkinan terjadi di wilayah Pasaman Barat (Pasbar), Provinsi Sumbar, dengan trend kekuatan gempa yang terus menurun atau mengecil.
Hal tersebut dijelaskan Kepala BMKG Padang Panjang, Rahmat Triyono dalam wawancara yang disiarkan di kanal Youtube BMKG Padang Panjang, Sabtu (12/3/2022).
Beber dia, selain gempa, di wilayah sumber gempa Magnitudo M 6, 1 Pasbar juga menyimpan bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang dan longsor. Kemungkinan ancaman tersebut mesti diwaspadai pemerintah daerah untuk kesiapan masyarakat menghadapi kemungkinan bencana yang akan terjadi.
Terkait bencana susulan tersebut, Rahmat menjelaskan kalau hal ini terjadi akibat dampak gempa M 6, 1 yang mengakibatkan ketidakstabilan struktur tanah, terutama berkontur lereng. Sejauh ini jelas dia, pihaknya mencatat sebanyak 180 gempa susunan, dari jumlah itu memang hanya 6 yang dirasakan dan diantaranya dua gempa di atas M 5.
Pada kesempatan itu dia juga mengingatkan bahwa ancaman gempa di Provinsi Sumbar tak hanya di wilayah megathrust dan sesar mentawai, namun sumber gempa juga ada di darat.
Sumber gempa darat ini berasal dari sesar Sumatra yang membelah Provinsi Lampung hingga Aceh, yang juga melewati sejumlah kabupaten/kota di Sumbar.
“Gempa ini tak harus ber magnitudo besar untuk mampu membuat kerusakan serius.
Dia menarik ke belakang, pada tahun 2007 dengan sumber gempa di Sianok (Bukittinggi), yang membuat daerah di sepanjang Bukittinggi, Padang Panjang dan Solok ikut merasakan dampak kerusakan akibat gempa kala itu.
“Jadi untuk ancaman gempa di darat ini harus ada upaya serius dari Pemda untuk mengingatkan masyarakat soal mitigasi, ” ingat dia.
Ancaman tersebut jelas dia, “Memang tidak menimbulkan tsunami namun bisa membuat kerusakan yang serius, ” tutup dia. (**)